Anak Belum Dapat Berbicara, Apa Saja Penyebabnya?

Anak Belum Dapat Berbicara, Apa Saja Penyebabnya?

04 March 2021

Halo Ayah/Bunda,

Pernahkah Ayah/Bunda khawatir karena ananda tidak merespon saat dipanggil atau distimulasi suara, belum mulai mengucapkan kata-kata, dan belum berbicara saat teman-teman seusianya sudah mulai berbicara? Apakah keterlambatan berbicara pada ananda dalam rentang batas normal, atau bahaya ya? Apa saja penyebab keterlambatan berbicara, dan kapan orang tua harus curiga ada kelainan? Yuk simak selengkapnya!

Berbagai pertanyaan tak jarang muncul dalam benak ayah/bunda ketika mendapati sang buah hati belum dapat berbicara setelah berusia 2-3 tahun, atau perkembangan kemampuan berbicaranya lebih lambat dibandingkan teman-temannya yang lain seusianya. Memang, keterlambatan berbicara seringkali membuat orang tua cemas. Bagaimanapun, kemampuan berbicara dan berbahasa menjadi tanda keseluruhan perkembangan dan kecerdasan anak. Keterlambatan berbicara dan berbahasa juga dapat menghambat anak untuk membaca, menulis, berkonsentrasi, dan bersosialisasi. Namun tak jarang pula ada orang tua bersikap lebih santai dan berpikir mungkin anak hanya terlambat tapi akan mengejar seperti yang lainnya. Jadi, kapan keterlambatan berbicara dapat ditunggu dan kapan harus diwaspadai?

Untuk mengetahui jawabannya, kita pahami dulu perkembangan kemampuan berbicara berdasarkan usia, ya.

 

Perkembangan Kemampuan Berbicara Berdasarkan Usia

 

Apa Penyebab Gangguan Bicara dan Bahasa?

Umumnya, gangguan bicara dan bahasa disebabkan karena kurangnya stimulasi sehingga kemampuan anak tidak terasah. Pada setiap tahap perkembangan, orang tua memiliki peran penting untuk memberikan rangsangan/stimulasi untuk anak, seperti dengan mengajak berbicara, mengajak bermain, membacakan cerita, dan lainnya.

Penyebab lain keterlambatan berbicara adalah:

  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan pada otak (gangguan bahasa spesifik, disabilitas intelektual (gangguan belajar, disleksia)
  • Gangguan perilaku (termasuk di dalamnya gangguan fokus, ADHD, dan autistik sindrom)
  • Gangguan organ mulut sehingga anak sulit mengartikulasi kata 

 

Penanganan

Penanganan anak dengan keterlambatan bicara dimulai dari mencari penyebabnya. Hal ini membutuhkan kolaborasi antara dokter spesialis anak, rehab medik, psikolog atau psikiater, dan THT untuk menilai apakah terdapat gangguan baik secara fisik, fungsi, dan mentalnya. Terapi yang diberikan tidak hanya dengan terapi wicara saja, tetapi juga terapi perilaku untuk memperbaiki kemampuan fokus belajar anak. Semakin dini penanganan, maka hasil akhirnya akan semakin baik. Karenanya, jika ayah/bunda menemukan adanya keterlambatan bicara atau gangguan bahasa pada sang buah hati, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter yang terlatih menangani gangguan bicara atau bahasa.



Sumber:

  • Sunderajan T, Kanhere SV. Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. J Family Med Prim Care. 2019;8(5):1642-1646. doi:10.4103/jfmpc.jfmpc_162_19
  • Soebandi A. Keterlambatan bicara [internet]. 2013 July [cited 2021 February 24]. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara 
  • McLaughlin MR. Speech and language delay in children. Am Fam Physician. 2011 May 15;83(10):1183-1188

 

Editor:

Dr. Evi Rachmawati, SpKFR, PhD

Nayla Karima

 

Jadwal Dokter Rehab Medik RS Permata Bekasi

Jadwal Dokter Rehab Medik RS Permata Depok


Seberapa Sehat Paru Kamu? Ini Beberapa Pemeriksaan Yang Bisa dilakukan di Rumah

25 March 2025

Kesehatan paru-paru sangat penting untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal. Selain pemeriksaan medis di fasilitas kesehatan, beberapa tes kesehatan paru sederhana dapat dilakukan di rumah untuk memantau kondisi pernapasan dan mendeteksi dini gangguan paru-paru.

Read more

Sakit Gigi Berujung ke Penyakit Jantung?

19 March 2025

Endokarditis adalah peradangan pada lapisan dalam jantung (endokardium), yang umumnya melibatkan katup jantung. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi juga dapat dipicu oleh jamur atau kondisi medis tertentu. Salah satu faktor risiko terjadinya endokarditis adalah infeksi pada gigi dan mulut, seperti karies gigi dan penyakit periodontal. Bakteri dari infeksi gigi dapat masuk ke aliran darah dan menempel pada katup jantung, menyebabkan peradangan dan infeksi yang dikenal sebagai endokarditis infektif. Jika tidak ditangani, endokarditis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gagal jantung dan emboli septik.

Read more

Puasa Sebelum Berolahraga, Apa Saja Manfaatnya?

19 March 2025

Puasa adalah praktik yang telah dilakukan selama berabad-abad, baik karena alasan keagamaan maupun kesehatan. Salah satu tren yang semakin populer adalah melakukan olahraga dalam kondisi berpuasa, yang diyakini memiliki berbagai manfaat fisiologis. Berolahraga saat puasa dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, pembakaran lemak, serta kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Read more