Depresi Pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

Depresi Pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

01 December 2022

Tahukah kamu? 

Bukan cuma orang dewasa saja, ternyata anak-anak juga bisa loh mengalami depresi. Depresi pada anak membutuhkan perhatian dari orang tua demi kesehatan psikis maupun fisiknya. Depresi pada anak seringkali terlambat untuk diketahui. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah anak cenderung tidak dapat mengutarakan perasaannya sendiri dan enggan untuk bercerita. Maka dari itu, penting untuk orang tua dan lingkungan sekitarnya dapat mengenali tanda-tanda depresi pada anak serta memahami cara mengatasinya. 

Apa sih depresi itu? 

Menurut DSM V, Depresi adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan munculnya kesedihan, perasaan hampa, perasaan sensitif, disertai dengan gejala somatis dan kognitif..

Apa sih penyebabnya? 

Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor : 

  • bullying 
  • kekerasan dalam rumah tangga 
  • pelecehan seksual 
  • perceraian orang tua 
  • kematian orang terdekat 
  • Riwayat depresi pada keluarga
  • gangguan mental (autisme, OCD, dll) 

Bagaimana mengenalinya? 

Gejala depresi pada anak dapat dibagi menjadi gejala fisik dan gejala mental. Berikut ini adalah penjelasannya:

Gejala fisik

Beberapa gejala fisik pada anak yang mengalami depresi adalah sering sakit kepala, sakit perut, berat badan tidak bertambah atau terlihat semakin kurus, nafsu makan berkurang atau justru bertambah dengan cepat, terlihat letih dan lesu, serta sulit tidur.

Gejala mental

Selain gejala fisik, anak dengan depresi juga berdampak pada kondisi mentalnya. Berikut ini adalah gejala mental yang muncul saat anak depresi:

  • Tantrum atau mudah mengamuk, terlebih jika dirinya dikritik
  • Tampak sedih atau bahkan putus asa
  • Tidak mau atau tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah
  • Kehilangan minat dalam melakukan hobi atau aktivitas yang sebelumnya digemari
  • Tidak mau berinteraksi atau bergaul dengan teman-teman sebayanya, bahkan dengan keluarga
  • Sulit konsentrasi
  • Adanya perasaan bersalah dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri
  • Muncul anggapan bahwa dirinya tidak berharga
  • Terlihat gelisah atau cemas

Anak dapat dicurigai mengalami depresi bila gejala-gejala tersebut berlangsung hingga lebih dari 2 minggu dan mengganggu aktivitas anak sehari-hari

Apa yang perlu orang tua lakukan? 

  1. Ajak anak untuk bercerita dari hati ke hati 
  2. cobalah untuk tetap sabar dan memahami kondisi anak
  3. Bangun kepercayaan dan hubungan yang positif dengan anak 
  4. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi waktu tidurnya, berolahraga secara rutin, dan memiliki kesempatan untuk melakukan hobinya
  5. Temani dan dampingi anak untuk berkonsultasi dengan dokter/psikolog

Penting untuk diketahui, terapi depresi membutuhkan waktu cukup lama sebelum hasilnya dapat terlihat. Oleh karena itu, orang tua perlu bersabar dan memberikan dukungan emosional selama anak menjalani proses terapi.

Kapan harus ke dokter? 

Jika bunda/ayah melihat anak memiliki tanda-tanda yang dicurigai sebagai depresi pada anak, segeralah bawa ia ke psikolog atau psikiater anak. Dengan begitu, ia akan mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat untuk mengatasi depresi yang dialaminya.

Sumber : 

  1. Indrarto, W. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). Depresi pada Anak.
  2. Cleveland Clinic (2020). Depression in Children.
  3. Bhatia, R. Anxiety and Depression Association of America. Childhood Depression.

Untreated Depression. http://www.webmd.com/depression/guide/un


Ruam Kupu-Kupu : Kenali Penyakit Lupus!

06 May 2025

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang berbagai organ tubuh. Manifestasinya sangat bervariasi dan seringkali menyerupai penyakit lain, sehingga diagnosisnya kerap tertunda.

Read more

Suara Napas Mengi dan Mudah Sesak, Jangan-jangan Kamu Asma!

06 May 2025

Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas yang ditandai dengan penyempitan saluran udara dan gejala respiratori yang dapat berulang. Penyakit ini dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan bila tidak ditangani dengan baik.

Read more