Deteksi Dini Kanker pada Anak: Pentingnya Kesadaran dan Penanganan Cepat
17 February 2025
Kanker pada anak merupakan penyakit yang jarang terjadi namun memiliki tingkat mortalitas yang tinggi jika tidak terdeteksi sejak dini. Meskipun kanker anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan tingkat kesembuhan. Beberapa jenis kanker yang sering ditemukan pada anak meliputi leukemia, neuroblastoma, retinoblastoma, dan tumor otak
Deteksi dini kanker pada anak dapat meningkatkan peluang kesembuhan melalui pengobatan yang lebih efektif. Gejala awal sering kali tidak spesifik dan dapat menyerupai infeksi atau gangguan kesehatan lainnya, sehingga meningkatkan kesadaran terhadap tanda-tanda awal sangat penting.
Tanda dan Gejala Kanker pada Anak
Beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Munculnya benjolan yang tidak biasa
- Nyeri tulang atau sendi yang persisten
- Perubahan perilaku dan penurunan aktivitas
- Pucat atau mudah memar akibat gangguan darah
Metode Deteksi Dini
Deteksi dini kanker pada anak dapat dilakukan melalui beberapa metode, di antaranya:
- Pemeriksaan Fisik RutinOrang tua dan tenaga medis perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya kelainan fisik yang mencurigakan
- Tes LaboratoriumPemeriksaan darah lengkap dapat membantu mengidentifikasi kelainan darah yang mengarah pada leukemia.
- Pencitraan MedisTeknologi seperti ultrasonografi, CT scan, dan MRI dapat membantu mendeteksi tumor dalam tubuh
- BiopsiJika dicurigai adanya kanker, biopsi jaringan dapat dilakukan untuk konfirmasi diagnosis.
Peran Orang Tua dan Tenaga Kesehatan
Orang tua memiliki peran penting dalam mengenali tanda awal kanker pada anak. Jika anak mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kanker anak agar dapat melakukan deteksi dini secara optimal
Jika ada kerabat Sahabat Permata yang ingin melakukan deteksi dini kanker pada anak, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup
Informasi Layanan : https://www.rspermata.co.id/contact
Daftar Pustaka
- Pui CH, et al. "Pediatric acute lymphoblastic leukemia: Where are we now and where do we go from here?" Blood, 2021;137(21):2395-2411.
- Ward ZJ, et al. "Global childhood cancer survival estimates and priority-setting: a simulation-based analysis." The Lancet Oncology, 2020;21(5):e280-e289.
- Ribeiro RC, Pui CH. "Saving the children—improving childhood cancer treatment in developing countries." New England Journal of Medicine, 2019;380(12):1071-1073.
- Steliarova-Foucher E, et al. "International incidence of childhood cancer, 2001–2010: a population-based registry study." The Lancet Oncology, 2020;21(4):525-537.
- Smith MA, et al. "Childhood cancer epidemiology in the era of precision medicine." Pediatric Blood & Cancer, 2021;68(2):e28706.
- Howard SC, et al. "Childhood cancer: prevention, early detection, and treatment." The Lancet Oncology, 2020;21(9):e392-e406.
Sekali Cuci Darah, Apakah Cuci Darah Seumur Hidup?
12 March 2025
Hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang digunakan pada pasien dengan gagal ginjal kronis atau akut yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan. Durasi hemodialisis bervariasi tergantung pada kondisi klinis pasien, kebutuhan medis, serta respons terhadap terapi.
Read moreIni Bahan Pembentuk Batu yang Ada di Ginjal
12 March 2025
Batu ginjal, atau nefrolitiasis, adalah kondisi di mana endapan keras terbentuk di dalam ginjal akibat kristalisasi mineral dan garam yang terdapat dalam urin. Proses pembentukan batu ginjal melibatkan beberapa mekanisme kompleks, termasuk supersaturasi urin, pertumbuhan kristal, pengendapan dan retensi kristal dalam saluran kemih.
Read moreAnak Terlambat Bicara Karena Penyakit Telinga?
04 March 2025
Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara anak lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi terhadap speech delay adalah gangguan pada telinga, terutama yang memengaruhi pendengaran. Pendengaran yang terganggu dapat menghambat anak dalam memahami dan meniru bahasa, yang pada akhirnya berdampak pada keterlambatan bicara.
Read more