
Jangan – jangan Bukan Nyeri Perut Biasa! Yuk, Kenali Radang Usus Buntu Lebih Dalam
22 November 2019
Sahabat Permata, infeksi usus buntu atau dalam bahasa kedokterannya disebut sebagai Apendisitis merupakan penyebab nyeri perut akut atau tiba-tiba yang paling sering. Apendisitis ini sangat sering menjadi penyebab pasien harus segera di operasi loh. Penderitanya cukup banyak, di Amerika sendiri ada sekitar 250.000 kasus setiap tahunnya. Di usia dewasa, ternyata 1,4 kali lebih banyak pada laki – laki dibandingkan perempuan. Nah, mengingat banyaknya kasus dan gejala awal sakit perut yang semua orang mungkin pernah rasakan. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai apendisitis ini.
Apendisitis, sesuai namanya merupakan peradangan dari apendiks vermiformis, atau usus buntu. Usus buntu ini sangat kecil, hanya berukuran 6 cm hingga 9 cm. Pada waktu kecil, apendiks berfungsi sebagai organ imunologik yang mengeluarkan IgA, IgA berfungsi dalam pertahanan tubuh kita. Namun, peran dari apendiks sebagai organ imunologi saat diangkat, tidak akan mengganggu daya tahan tubuh kita.
Penyebab
Apendisitis ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks yang diakibatkan oleh feses/kotoran, limfoid daerah usus yang membesar, benda asing, parasite, keganasan hingga striktur atau fibrosis akibat peradangan sebelumnya.
Keluhan
Hal yang paling umum ditanyakan adalah bagaimana membedakan bahwa sakit perut yang dialami adalah sakit perut biasa atau bisa jadi bagian dari Apendisitis. Keluhan apendisitis dimulai dari nyeri di bagian perut sekitar pusar (periumbilikus) dan muntah karena rangsangan daerah lapisan perut dalam. Sekitar 2 – 12 jam nyeri perut akan berpindah ke kuadran kanan bawah yang menetap. Nyeri biasanya akan diperberat dengan batuk dan berjalan. Nyeri biasanya akan semakin parah. Selain nyeri bagian perut, pasien juga akan mengalami keluhan tidak mau makan, meriang atau malaise, demam yang tidak terlalu tinggi, susah buang air besar, diare, mual dan muntah .
Diagnosis
Ketika pasien dengan keluhan nyeri perut, biasanya untuk sampai pada suatu diagnosis, akan melalui berbagi tahapan pemeriksaan. Tahapan – tahapannya adalah :
- Anamnesis
Wawancara medis ini biasanya akan dimulai dengan pertanyaan seputar gejala yang dialami pasien hingga riwayat penyakit sebelumnya.
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang umum dilakukan dimulai dari pemeriksaan tanda vital ( tekanan darah, suhu tubuh, nadi, frekuensi napas, dan saturasi ), hingga pemeriksaan secara umum dari atas hingga bawah, dan berakhir di pemeriksaan daerah perut. Pemeriksaan daerah perut biasanya mencari tanda – tanda khas terkait penyakit apendisitis ini. Apa saja kah itu ?
- Tanda Rovsing : nyeri perut dibagian kanan bawah saat ditekan pada perut bagian kiri bawah
- Tanda Psoas : nyeri perut kanan bawah ketika tungkai bawah diarahkan ke belakang
- Tanda Obturator : nyeri perut kanan bawah ketika tungkai bawah diputar ke arah dalam
- Tanda Dunphy : peningkatan nyeri yang dirasakan ketika pasien batuk.
- Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan adalah :
- Pemeriksaan laboratorium
- USG bagian perut
Tatalaksana
Penanganan pasien dengan apendisitis dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yakni : pre operasi, operasi, hingga pasca operasi. Pre operasi terkait dengan persiapan pasien sebelum operasi meliputi tirah baring, puasa, pemerian antibiotik dan lainnya. Operasi yang dilakukan adalah apendektomi untuk mengangkat usus buntu/apendiks yang infeksi. Pasca operasi meliputi pemantauan keadaan pasien untuk mengantisipasi adanya pendarahan di dalam, syok, hingga gangguan pernapasan.
Komplikasi
Bila apendisitis tidak ditangani, maka dapat berujung pada komplikasi berupa perforasi usus, infeksi perut umum, abses (nanah) di apendiks, infeksi umum seluruh tubuh (sepsis), hingga sumbatan usus.
Prognosis
Mengingat jumlah penderita yang banyak, serta kemungkinan komplikasi yang banyak dan parah. Ternyata prognosis dari apendisitis ini cukup baik, dimana tingkat mortalitas dan morbiditasnya bila didiagnosis dengan akurat dan dilakukan pembedahan adalah sekitar 0,2-0,8 %.
Jadi kesimpulannya, Ketika Sahabat Permata mengalami gejala di atas, jangan ditunda lagi ya, segera ke dokter atau unit gawat darurat terdekat. Bila ingin konsultasi lebih lanjut terkait keluhan tersebut, Sahabat Permata bisa datang untuk konsultasi dengan dokter spesialis bedah di RS Permata.
RS Permata Depok
RS Permata Bekasi
Editor : dr Nindia Latwo Septipa
Luka Susah Sembuh? Bisa Jadi Bukan Karena Diabetes Tapi Karena Hemofilia
19 April 2025
Hemofilia adalah kelainan genetik yang ditandai oleh gangguan mekanisme pembekuan darah akibat kekurangan faktor pembekuan, terutama faktor VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B). Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan bahkan dari luka kecil, dan dalam kasus berat, dapat menyebabkan perdarahan spontan di sendi dan otot.
Read morePromil (Program Hamil) : Apa Saja Yang Dilakukan?
19 April 2025
Infertilitas adalah suatu kondisi gangguan reproduksi yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk hamil bagi pasangan menikah yang sudah berhubungan tanpa kontrasepsi namun belum memiliki keturunan setelah >12 bulan. Infertilitas merupakan kondisi yang memengaruhi sekitar 10–15% pasangan usia reproduktif di seluruh dunia. Program hamil, atau promil, adalah serangkaian upaya medis dan nonmedis yang bertujuan untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, khususnya bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Read morePentingnya Nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
11 April 2025
1000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun, merupakan fase kritis dalam menentukan kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Nutrisi yang cukup dan seimbang dalam periode ini berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta pencegahan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.
Read more