Mata Juling atau Mata Malas, Yuk Kenali Perbedaannya!

12 February 2025

Mata malas (ambliopia) dan strabismus adalah dua kondisi yang sering kali membingungkan karena keduanya dapat mempengaruhi penglihatan pada anak-anak dan dewasa. Meskipun keduanya terkait dengan masalah penglihatan, kondisi ini memiliki penyebab dan pengelolaan yang berbeda.

Definisi dan Perbedaan

Lazy Eye (Ambliopia)

Lazy eye atau ambliopia adalah kondisi di mana satu mata tidak berkembang dengan baik dalam hal ketajaman penglihatan. Pada ambliopia, meskipun mata secara fisik sehat, otak lebih memilih penglihatan dari mata yang lebih dominan, mengabaikan mata yang lebih lemah. Ini sering kali terjadi pada usia dini, sebelum otak sepenuhnya berkembang. Ambliopia sering kali tidak terlihat dengan jelas karena mata yang lebih lemah mungkin tidak menunjukkan gejala yang nyata.

Strabismus

Strabismus adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar. Salah satu atau kedua mata dapat mengarah ke dalam (esotropia), keluar (eksotropia), ke atas (hipertropia), atau ke bawah (hipotropia). Strabismus dapat terjadi pada satu mata atau keduanya, dan dapat bersifat permanen atau sementara. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah penglihatan ganda (diplopia) atau mengarah pada masalah penglihatan lainnya jika tidak diobati.

Penyebab

Penyebab Lazy Eye (Ambliopia)
Ambliopia sering kali disebabkan oleh kondisi yang menghalangi penglihatan yang normal selama periode perkembangan visual, seperti:

  • Strabismus: Jika salah satu mata tidak sejajar, otak akan mengabaikan gambar dari mata yang menyimpang untuk mencegah penglihatan ganda, yang dapat menyebabkan ambliopia pada mata tersebut.
  • Refraksi yang Tidak Terbiasa: Ketika salah satu mata memiliki kelainan refraksi yang signifikan, seperti rabun jauh (miopia) atau astigmatisme, mata tersebut mungkin tidak dapat fokus dengan baik, yang mengarah pada perkembangan ambliopia.
  • Katarak: Gangguan penglihatan seperti katarak kongenital dapat menghalangi cahaya masuk ke mata, mengganggu penglihatan dan menyebabkan ambliopia jika tidak segera diobati.

Penyebab Strabismus

Strabismus terjadi ketika otot-otot mata tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan ketidaksejajaran mata. Beberapa penyebab utama dari strabismus meliputi:

  • Masalah Saraf atau Otot: Kerusakan pada saraf atau otot yang mengendalikan pergerakan mata dapat menyebabkan strabismus.
  • Genetik: Beberapa jenis strabismus dapat diturunkan dalam keluarga.
  • Gangguan Neurologis: Kondisi medis tertentu, seperti cerebral palsy atau kelumpuhan otak, dapat mempengaruhi kontrol otot mata.
  • Kondisi Mata Lain: Beberapa kondisi mata, seperti ambliopia atau kelainan refraksi yang berat, juga dapat menyebabkan strabismus.

Gejala

Gejala Lazy Eye (Ambliopia)

  • Penglihatan kabur atau kaburnya penglihatan hanya pada satu mata.
  • Sering terlewatkan atau tidak terdeteksi hingga anak-anak mengeluhkan masalah dengan penglihatan.
  • Tidak adanya penglihatan ganda karena otak mengabaikan gambar dari mata yang lemah.
  • Jika berlanjut tanpa pengobatan, dapat menyebabkan kesulitan dalam penglihatan kedalaman atau stereopsis.

Gejala Strabismus

  • Mata yang tidak sejajar, dengan satu mata mungkin mengarah ke dalam, keluar, atas, atau bawah.
  • Penglihatan ganda atau diplopia, terutama jika strabismus tidak terkontrol.
  • Ketegangan atau ketidaknyamanan mata yang tampak ketika mata bergerak.
  • Menyipitkan mata atau memiringkan kepala untuk melihat dengan lebih baik.

Diagnosis

Diagnosis Lazy Eye (Ambliopia)

Diagnosis ambliopia dilakukan melalui pemeriksaan mata yang mencakup tes ketajaman visual dan pemeriksaan refraksi untuk menilai apakah ada kelainan refraksi pada salah satu mata. Tes penyaringan mata pada anak-anak juga dapat membantu mendeteksi ambliopia sejak dini.

Diagnosis Strabismus

Strabismus dapat didiagnosis dengan memeriksa sejauh mana mata sejajar atau tidak. Pemeriksaan ini sering kali dilakukan oleh dokter mata atau profesional perawatan mata lainnya menggunakan alat untuk memeriksa gerakan mata dan posisi mata yang tidak sejajar.

Pengelolaan dan Pengobatan

Pengelolaan Lazy Eye (Ambliopia)

Pengobatan untuk ambliopia berfokus pada merangsang penglihatan mata yang lebih lemah untuk memperbaiki fungsinya. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

  • Penutupan Mata (Patch Therapy): Menutup mata yang lebih dominan untuk meningkatkan penglihatan mata yang lebih lemah.
  • Lensa Korektif: Menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk mengatasi kelainan refraksi yang dapat menyebabkan ambliopia.
  • Terapi Penglihatan: Latihan mata untuk merangsang penglihatan dari mata yang lebih lemah.

Pengelolaan Strabismus

Pengelolaan strabismus tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Opsi pengobatan termasuk:

  • Kacamata atau Lensa Kontak: Jika strabismus disebabkan oleh masalah refraksi, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu mengatasi ketidaksejajaran mata.
  • Terapi Visual: Latihan dan latihan mata untuk membantu memperbaiki kontrol otot mata dan posisi mata.
  • Operasi: Pada kasus yang lebih parah, prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki posisi otot mata dan mengembalikan mata ke posisi yang lebih alami.

Jika Sahabat Permata memiliki gejala mata kering seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup

Informasi Layanan : https://rspermata.co.id/contact

 

Referensi

  1. Holmes JM, Melia M, Beck RW, et al. Effect of patching versus atropine treatment on the visual acuity of children with amblyopia: A randomized trial. JAMA. 2003;290(15):1857-1865.
  2. Chen AH, Ooi TL, Chia A. Strabismus: Prevalence and types in Singaporean children. Ophthalmic Epidemiol. 2009;16(5):293-297.
  3. Rott M, Thorne JE, Kempen JH, et al. Amblyopia: A critical review of management and treatment. Curr Opin Ophthalmol. 2007;18(5):353-359.
  4. Quinn GE, Nguyen AM. Strabismus and amblyopia. Pediatr Clin North Am. 2011;58(3):611-626.

 


Sekali Cuci Darah, Apakah Cuci Darah Seumur Hidup?

12 March 2025

Hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang digunakan pada pasien dengan gagal ginjal kronis atau akut yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan. Durasi hemodialisis bervariasi tergantung pada kondisi klinis pasien, kebutuhan medis, serta respons terhadap terapi.

Read more

Ini Bahan Pembentuk Batu yang Ada di Ginjal

12 March 2025

Batu ginjal, atau nefrolitiasis, adalah kondisi di mana endapan keras terbentuk di dalam ginjal akibat kristalisasi mineral dan garam yang terdapat dalam urin. Proses pembentukan batu ginjal melibatkan beberapa mekanisme kompleks, termasuk supersaturasi urin, pertumbuhan kristal, pengendapan dan retensi kristal dalam saluran kemih.

Read more

Anak Terlambat Bicara Karena Penyakit Telinga?

04 March 2025

Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara anak lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi terhadap speech delay adalah gangguan pada telinga, terutama yang memengaruhi pendengaran. Pendengaran yang terganggu dapat menghambat anak dalam memahami dan meniru bahasa, yang pada akhirnya berdampak pada keterlambatan bicara.

Read more