Menjaga Miss V tetap sehat, bagaimana caranya ya?

07 February 2025

Kesehatan organ intim wanita, atau yang sering disebut sebagai Miss V, sangat penting untuk kualitas hidup yang baik. Menjaga kebersihan dan kesehatan Miss V tidak hanya mencegah berbagai infeksi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips yang dapat membantu menjaga kesehatan Miss V secara optimal.

  1. Menjaga Kebersihan dengan Cara yang Tepat

Kebersihan Miss V adalah hal pertama yang perlu diperhatikan. Namun, penting untuk diingat bahwa Miss V memiliki kemampuan alami untuk membersihkan diri. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan sabun pembersih yang mengandung bahan kimia keras. Cukup gunakan air hangat untuk membersihkan area luar vagina. Hindari penggunaan produk beraroma atau produk pembersih yang mengandung alkohol, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami Miss V, yang justru meningkatkan risiko infeksi

  1. Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman

Pemilihan pakaian dalam yang tepat sangat mempengaruhi kesehatan Miss V. Gunakan pakaian dalam yang berbahan katun karena lebih menyerap keringat dan memungkinkan udara untuk bersirkulasi. Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat atau berbahan sintetis, karena dapat meningkatkan kelembapan berlebih dan menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur

  1. Ganti Pembalut atau Tampon Secara Teratur

Saat menstruasi, sangat penting untuk mengganti pembalut atau tampon secara rutin. Pembalut yang terlalu lama dipakai dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali dan pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut.

  1. Hindari Douching

Douching atau pembersihan vagina dengan cairan tertentu adalah praktik yang sebaiknya dihindari. Meskipun beberapa orang percaya bahwa douching dapat menjaga kebersihan, penelitian menunjukkan bahwa cara ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam vagina dan justru meningkatkan risiko infeksi seperti vaginitis dan infeksi saluran kemih.

  1. Jaga Keseimbangan Diet dan Kesehatan Tubuh

Pola makan yang sehat dapat berkontribusi pada kesehatan Miss V. Konsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin C, dan probiotik dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan flora vaginal. Hindari makanan dengan kandungan gula yang tinggi, karena kelebihan gula dapat memicu pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi seperti kandidiasis.

  1. Pentingnya Pemeriksaan Rutin ke Dokter

Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan sangat penting untuk memastikan kesehatan Miss V tetap terjaga. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan seperti infeksi, kelainan pada serviks, atau bahkan kanker pada tahap dini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti gatal, bau tidak sedap, atau perubahan pada cairan vagina.

  1. Gunakan Pelumas yang Aman Saat Berhubungan Seksual

Saat berhubungan seksual, gunakan pelumas berbasis air untuk mengurangi gesekan yang dapat menyebabkan iritasi. Pelumas ini juga membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan vaginitis yang bisa muncul akibat gesekan yang berlebihan. Pastikan untuk menggunakan pelumas yang bebas dari pewangi dan bahan kimia berbahaya.

  1. Kurangi Stres

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan Miss V. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga teratur untuk mengelola stres dan menjaga keseimbangan tubuh.

Jika Sahabat Permata ingin melakukan pemeriksaan rutin kesehatan vagina, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup

Informasi Layanan : https://rspermata.co.id/contact

 

Referensi

  1. International Urogynecological Association. Guidelines for vaginal hygiene. Int Urogynecol J. 2016;27(6):905-10.
  2. Fathi H, et al. The effects of underwear material on vulvar health. J Obstet Gynaecol. 2018;38(1):125-9.
  3. Thacker SB, et al. Menstrual hygiene practices and risk of reproductive tract infections in women. Am J Epidemiol. 2003;158(2):160-8.
  4. Zong X, et al. Risks of douching for female reproductive health: A systematic review. J Obstet Gynaecol Res. 2019;45(4):816-24.
  5. Patel J, et al. Diet and probiotics in preventing vaginal infections: A review of the literature. J Clin Pharm Ther. 2017;42(6):683-8.
  6. Centers for Disease Control and Prevention. Routine gynecologic care for women. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2019;68(3):68-73.
  7. Bockmann M, et al. Lubricants and their role in vaginal health: Clinical implications. J Sex Med. 2021;18(7):1090-6.
  8. Nicolson P, et al. The effects of stress on women's reproductive health. J Psychosom Obstet Gynaecol. 2020;41(2):77-84.

 


Sekali Cuci Darah, Apakah Cuci Darah Seumur Hidup?

12 March 2025

Hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang digunakan pada pasien dengan gagal ginjal kronis atau akut yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan. Durasi hemodialisis bervariasi tergantung pada kondisi klinis pasien, kebutuhan medis, serta respons terhadap terapi.

Read more

Ini Bahan Pembentuk Batu yang Ada di Ginjal

12 March 2025

Batu ginjal, atau nefrolitiasis, adalah kondisi di mana endapan keras terbentuk di dalam ginjal akibat kristalisasi mineral dan garam yang terdapat dalam urin. Proses pembentukan batu ginjal melibatkan beberapa mekanisme kompleks, termasuk supersaturasi urin, pertumbuhan kristal, pengendapan dan retensi kristal dalam saluran kemih.

Read more

Anak Terlambat Bicara Karena Penyakit Telinga?

04 March 2025

Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan kondisi di mana perkembangan kemampuan berbicara anak lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi terhadap speech delay adalah gangguan pada telinga, terutama yang memengaruhi pendengaran. Pendengaran yang terganggu dapat menghambat anak dalam memahami dan meniru bahasa, yang pada akhirnya berdampak pada keterlambatan bicara.

Read more