1000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun, merupakan fase kritis dalam menentukan kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Nutrisi yang cukup dan seimbang dalam periode ini berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta pencegahan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.

Peran Nutrisi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan

Nutrisi selama periode ini memengaruhi perkembangan otak, sistem imun, dan organ vital lainnya. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), gangguan kognitif, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi di masa dewasa.

1. Nutrisi pada Masa Kehamilan

Selama kehamilan, ibu memerlukan asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (zat besi, asam folat, kalsium, vitamin D) yang cukup untuk mendukung pertumbuhan janin. Defisiensi nutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan gangguan perkembangan otak.

1. Pemberian ASI Eksklusif

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. ASI mengandung nutrisi yang optimal serta antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Setelah enam bulan, ASI tetap diberikan bersama dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi seimbang.

1. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

MP-ASI harus mengandung energi, protein, serta mikronutrien seperti zat besi, zinc, dan vitamin A untuk mencegah malnutrisi dan defisiensi zat gizi spesifik. Pemberian MP-ASI yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekurangan gizi yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dampak Jangka Panjang Nutrisi pada 1000 Hari Pertama

Nutrisi yang baik pada periode ini memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan individu. Anak yang menerima nutrisi cukup memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi, daya tahan tubuh yang lebih baik, serta risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis [9]. Sebaliknya, malnutrisi dalam periode ini dapat menyebabkan stunting yang berhubungan dengan penurunan kapasitas intelektual dan produktivitas di masa dewasa.

1000 hari pertama kehidupan adalah periode kritis dalam pembentukan kesehatan dan kecerdasan anak. Nutrisi yang cukup dan seimbang selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif, serta MP-ASI yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan optimal. Oleh karena itu, edukasi kepada ibu hamil dan keluarga mengenai pentingnya nutrisi dalam periode ini harus terus digalakkan guna mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Untuk menjaga nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan buah hati Sahabat Permata, segera konsultasi ke Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS Permata Mufidah Grup

Informasi Layanan : https://rspermata.co.id/contact

Referensi

1. Victora CG, et al. Maternal and child undernutrition: consequences for adult health and human capital. Lancet. 2008;371(9609):340-57.
2. Black RE, et al. Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. Lancet. 2013;382(9890):427-51.
3. Koletzko B, et al. Nutrition during pregnancy, lactation and early childhood and its implications for maternal and long-term child health: The early nutrition project recommendations. Ann Nutr Metab. 2019;74(2):93-106.
4. Dewey KG, et al. Long-term consequences of stunting in early life. Matern Child Nutr. 2011;7(Suppl 3):5-18.
5. World Health Organization. Infant and young child feeding. Geneva: WHO; 2021.
6. Dewey KG, et al. Growth patterns of breastfed infants and the current status of growth standards. J Nutr. 2003;133(2):547S-550S.
7. Brown KH, et al. Importance of dietary quality versus quantity for weanlings and small children in developing countries. Food Nutr Bull. 1995;16(4):73-92.
8. Bhutta ZA, et al. Evidence-based interventions for improvement of maternal and child nutrition: what can be done and at what cost? Lancet. 2013;382(9890):452-77.
9. Grantham-McGregor S, et al. Developmental potential in the first 5 years for children in developing countries. Lancet. 2007;369(9555):60-70.
10. Hoddinott J, et al. The economic cost of malnutrition in young children. BMJ Glob Health. 2016;1(3):e000070.