Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Ayah Perlu Tahu!

Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Ayah Perlu Tahu!

15 December 2022

Sejak kecil mengidap penyakit jantung? Memangnya bisa? 

Setiap orang tua tentunya ingin anak terlahir dalam kondisi yang sehat. Namun, pada beberapa kasus masih banyak terdapat bayi yang lahir dalam kondisi memiliki penyakit jantung yang biasa disebut dengan penyakit jantung bawaan (PJB). 

Penyakit jantung bawaan (PJB) masih kurang diketahui oleh kebanyakan masyarakat, mengenai gejalanya, bahayanya, dan bagaimana penanganannya. Sehingga, seringkali anak yang memiliki penyakit jantung bawaan terlambat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Apa sih penyebabnya? 

Penyakit jantung bawaan (PJB) terjadi akibat gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung janin.

Pada penderita PJB, siklus dan aliran darah pada jantung terganggu yang dapat terjadi akibat gangguan di katup, ruang jantung, dinding penyekat di antara ruang jantung (septum), atau pembuluh darah dari dan menuju jantung.

Siapa saja yang beresiko mengalaminya? 

Penyebab terjadinya kelainan struktur jantung selama proses pembentukan organ jantung pada janin belum diketahui secara pasti

Sejumlah kondisi pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi, yaitu:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan atau kelainan genetik
  • Ibu menderita DM tipe 1 atau 2
  • Mengonsumsi alkohol atau merokok saat hamil
  • Menderita infeksi virus, seperti rubella, pada trimester pertama kehamilan
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat antikejang, obat antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa resep dokter
  • Terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat tembok, cat kuku, atau lem

Apa saja sih jenis penyakit jantung bawaan? 

Secara umum, PJB dapat diklasifikasikan menjadi dua : 

  1. PJB sianotik, menyebabkan warna kebiruan (sianosis) pada kulit dan selaput lendir terutama di daerah lidah / bibir dan ujung-ujung anggota gerak akibat kurangnya kadar oksigen di dalam darah. 
  2. PJB asianotik, tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak.

Beberapa PJB yang sering ditemukan : 

 

  • Patent Ductus Arteriosus (PDA) 
  • Atrial Septum Defect (ASD) 
  • Ventricular Septal Defect (VSD) 
  • Tetralogy Of Fallot (TOF) 

 

Bagaimana mengenali tanda-tandanya?

Gejala penyakit jantung bawaan yang umum terjadi adalah:

  • Warna kebiruan atau kehitaman di bibir, kulit, atau jari-jari (sianosis)
  • Mudah lelah dan kesulitan bernapas/pingsan
  • Berat badan rendah
  • Pertumbuhan terhambat
  • Pembengkakan di tungkai, perut, atau area sekitar mata
  • Infeksi paru-paru yang berulang
  • Sering mengeluarkan keringat dingin
  • Sesak 
  • Detak jantung tidak beraturan

Apakah bisa dicegah? 

PJB dapat dideteksi sejak dini, bahkan sejak masih berada dalam kandungan. 

Kunci pencegahan PJB adalah pemeriksaan sebelum kehamilan (prenatal) dan selama kehamilan (antenatal) yang baik, dan, sebaiknya melakukan pemeriksaan antenatal di dokter spesialis kandungan secara teratur.

Beberapa upaya pencegahan sebelum kehamilan adalah:

  • Menjalani vaksinasi rubella dan flu
  • Menjalani pemeriksaan TORCH agar bisa diobati sebelum hamil
  • Menjalani skrining genetik jika menderita atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung bawaan

Sementara itu, selama masa kehamilan:

  • Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
  • Menjalani pola makan sehat dan bergizi seimbang sesuai untuk ibu hamil
  • Mengonsumsi suplemen asam folat sesuai saran dari dokter
  • Menjalani kontrol kehamilan secara rutin
  • Menggunakan kosmetik yang aman bagi ibu hamil
  • Menghindari paparan zat kimia, seperti pelarut yang terdapat dalam produk pengencer cat atau deterjen

Jadi, apakah Sahabat Permata sudah memahaminya? 

 

Baca juga :  https://rspermata.co.id/articles/read/anak-belum-dapat-berbicara-apa-saja-penyebabnya

 

Sumber : 

  1. Allen HD, Driscoll DJ, Shaddy RE, et al., eds. Moss and Adams’ heart disease in infants, children, and adolescents. Baltimore, MD: Lippincott Williams & Wilkins; 2016.
  2. Wang, T., et al. (2019). Congenital Heart Disease and Risk of Cardiovascular Disease: A Meta?Analysis of Cohort Studies. Journal of The American Heart Association. 8(10), pp. 1–11.
  3. Heart org. https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-congenital-heart-defects/common-types-of-heart-defects

Kanker Leher Rahim, salah satu penyebab kematian tertinggi wanita di Indonesia

06 February 2025

Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina. Kanker ini biasanya berkembang dari sel-sel abnormal pada serviks yang berkembang menjadi ganas. Kanker serviks dapat berkembang secara perlahan, dan dalam banyak kasus, tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif.

Read more

Menjaga Miss V tetap sehat, bagaimana caranya ya?

07 February 2025

Kesehatan organ intim wanita, atau yang sering disebut sebagai Miss V, sangat penting untuk kualitas hidup yang baik. Menjaga kebersihan dan kesehatan Miss V tidak hanya mencegah berbagai infeksi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips yang dapat membantu menjaga kesehatan Miss V secara optimal.

Read more

Takut Hitam dengan menggunakan Sunscreen atau Tabir Surya berlebihan? Hati-hati ada Efeknya, lho!

31 January 2025

Sunscreen (tabir surya) merupakan salah satu perlindungan utama untuk melawan dampak buruk dari paparan sinar ultraviolet (UV) matahari. Penggunaan sunscreen secara rutin dapat mengurangi risiko kanker kulit, penuaan dini, dan gangguan kulit lainnya yang disebabkan oleh sinar UV. Namun, meskipun sunscreen sangat penting, penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat bisa menimbulkan beberapa efek samping. Artikel ini akan membahas efek penggunaan sunscreen secara berlebihan dan pentingnya penggunaan yang bijaksana.

Read more