Ruam Kupu-Kupu : Kenali Penyakit Lupus!

06 May 2025

Pendahuluan

Lupus, atau lebih lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE), adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan gangguan sistem imun terhadap jaringan tubuh sendiri. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita usia produktif dan memiliki spektrum klinis yang luas, dari gejala ringan hingga berat yang mengancam jiwa.

Gejala Klinis

Gejala lupus sangat bervariasi antar individu. Gejala umum meliputi kelelahan, demam tanpa sebab yang jelas, nyeri sendi, dan ruam kulit berbentuk kupu-kupu di wajah. Organ yang sering terlibat antara lain ginjal, kulit, sendi, paru, dan sistem saraf pusat.

Etiologi dan Faktor Risiko

Penyebab lupus belum diketahui secara pasti, namun diyakini melibatkan interaksi antara faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Paparan sinar ultraviolet, infeksi virus, serta penggunaan obat tertentu juga dilaporkan dapat memicu lupus pada individu yang rentan.

Diagnosis

Diagnosis lupus ditegakkan berdasarkan kombinasi gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium. Antibodi antinuklear (ANA) positif merupakan temuan awal yang umum, diikuti pemeriksaan antibodi spesifik seperti anti-dsDNA dan anti-Sm.

Penanganan

Terapi lupus bersifat individual, tergantung organ yang terlibat dan beratnya penyakit. Obat yang umum digunakan meliputi antimalaria (hidroksiklorokuin), kortikosteroid, serta imunosupresan seperti azathioprine dan mikofenolat mofetil. Edukasi pasien dan pemantauan jangka panjang sangat penting untuk mencegah komplikasi.


Lupus adalah penyakit autoimun kronis dengan manifestasi yang luas dan kompleks. Penanganan yang tepat dan deteksi dini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan. Segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup

Informasi Layanan : https://rspermata.co.id/contact

 

Daftar Pustaka

  1. Tsokos GC. Systemic lupus erythematosus. N Engl J Med. 2011;365(22):2110-21.
  2. Kaul A, Gordon C, Crow MK, Touma Z, Urowitz MB, van Vollenhoven R, et al. Systemic lupus erythematosus. Nat Rev Dis Primers. 2016;2:16039.
  3. D'Cruz DP, Khamashta MA, Hughes GR. Systemic lupus erythematosus. Lancet. 2007;369(9561):587-96.
  4. Harley JB, Kelly JA, Kaufman KM. Unraveling the genetics of systemic lupus erythematosus. Springer Semin Immunopathol. 2006;28(2):119-30.
  5. Rahman A, Isenberg DA. Systemic lupus erythematosus. N Engl J Med. 2008;358(9):929-39.
  6. Petri M, Orbai AM, Alarcón GS, Gordon C, Merrill JT, Fortin PR, et al. Derivation and validation of the SLICC classification criteria for systemic lupus erythematosus. Arthritis Rheum. 2012;64(8):2677-86.
  7. Hahn BH, McMahon MA, Wilkinson A, Wallace WD, Daikh DI, Fitzgerald JD, et al. American College of Rheumatology guidelines for screening, treatment, and management of lupus nephritis. Arthritis Care Res. 2012;64(6):797-808.
  8. Kiriakidou M, Ching CL. Systemic lupus erythematosus. Ann Intern Med. 2020;172(11):ITC81-ITC96.

 


Suara Napas Mengi dan Mudah Sesak, Jangan-jangan Kamu Asma!

06 May 2025

Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas yang ditandai dengan penyempitan saluran udara dan gejala respiratori yang dapat berulang. Penyakit ini dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan bila tidak ditangani dengan baik.

Read more

Nyeri Punggung Tak Kunjung Hilang? Waspadai Saraf Terjepit

30 April 2025

Saraf Terjepit atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) merupakan kondisi medis yang terjadi ketika bagian tengah dari bantalan tulang belakang atau nukleus pulposus, menonjol keluar melalui dan menekan struktur saraf di sekitarnya. HNP merupakan salah satu penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah dan linu panggul (sciatica), terutama pada populasi usia produktif.

Read more