Sakit Gigi Berujung ke Penyakit Jantung?
19 March 2025
Endokarditis adalah peradangan pada lapisan dalam jantung (endokardium), yang umumnya melibatkan katup jantung. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi juga dapat dipicu oleh jamur atau kondisi medis tertentu. Salah satu faktor risiko terjadinya endokarditis adalah infeksi pada gigi dan mulut, seperti karies gigi dan penyakit periodontal. Bakteri dari infeksi gigi dapat masuk ke aliran darah dan menempel pada katup jantung, menyebabkan peradangan dan infeksi yang dikenal sebagai endokarditis infektif. Jika tidak ditangani, endokarditis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gagal jantung dan emboli septik.
Etiologi dan Patogenesis
Sebagian besar kasus endokarditis disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam aliran darah dan menempel pada katup jantung yang rusak atau memiliki kelainan struktural. Bakteri Streptococcus viridans dan Staphylococcus aureus adalah dua penyebab utama endokarditis infektif. Faktor risiko utama meliputi riwayat penyakit jantung bawaan, prosedur medis invasif, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan kebersihan mulut yang buruk.
Mekanisme Terjadinya Endokarditis akibat Infeksi Gigi
Bakteri oral, seperti Streptococcus viridans, dapat masuk ke dalam aliran darah melalui aktivitas sehari-hari seperti menyikat gigi, mengunyah, atau melalui prosedur gigi invasif. Setelah masuk ke sirkulasi, bakteri ini dapat menempel pada katup jantung yang rusak atau area lain di jantung, menyebabkan peradangan dan infeksi.
Gejala Klinis
Endokarditis dapat berkembang secara akut atau subakut dengan gejala yang bervariasi tergantung pada patogen penyebab dan kondisi kesehatan pasien. Gejala umum meliputi:
- Demam tinggi dan menggigil
- Kelelahan dan lemas
- Nyeri sendi dan otot
- Sesak napas
- Perubahan warna kulit seperti petekie (bintik merah kecil akibat perdarahan kapiler)
- Murmur atau suara tambahan jantung yang baru muncul atau yang sudah ada dan memburuk
Diagnosis
Diagnosis endokarditis dilakukan berdasarkan kriteria Duke yang meliputi temuan klinis, kultur darah positif, dan pencitraan jantung seperti ekokardiografi transtorakal atau transesofageal. Pemeriksaan laboratorium tambahan seperti peningkatan leukosit dan laju endap darah (LED) juga dapat membantu dalam evaluasi.
Pengobatan
Terapi endokarditis tergantung pada etiologi dan tingkat keparahan penyakit. Pendekatan utama adalah pemberian antibiotik intravena dalam jangka waktu lama (biasanya 4-6 minggu). Dalam beberapa kasus, intervensi bedah diperlukan untuk mengganti atau memperbaiki katup jantung yang rusak.
Pencegahan
Mengingat dampak serius endokarditis, tindakan pencegahan sangat penting, terutama bagi individu dengan faktor risiko tinggi. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah infeksi bakteri
- Profilaksis antibiotik sebelum prosedur gigi atau medis tertentu bagi pasien dengan risiko tinggi
- Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril
- Melakukan kontrol rutin jika memiliki riwayat penyakit jantung bawaan
Jangan lupa melakukan pemeriksaan kesehatan rutin gigi agar terhindar dari segala komplikasinya, segera konsultasikan ke Dokter Gigi Umum atau Dokter Gigi Spesialis di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup
Atau, jika ada kerabat yang memiliki gejala endocarditis seperti di atas, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Permata Mufidah Grup
Informasi Layanan : https://www.rspermata.co.id/contact
Daftar Pustaka
- Moreillon P, Que YA. Infective endocarditis. Lancet. 2004;363(9403):139-149.
- Cahill TJ, Prendergast BD. Infective endocarditis. Lancet. 2016;387(10021):882-893.
- Hoen B, Duval X. Clinical practice: Infective endocarditis. N Engl J Med. 2013;368(15):1425-1433.
- Habib G, Lancellotti P, Antunes MJ, et al. 2015 ESC Guidelines for the management of infective endocarditis. Eur Heart J. 2015;36(44):3075-3128.
- Baddour LM, Wilson WR, Bayer AS, et al. Infective endocarditis in adults: Diagnosis, antimicrobial therapy, and management of complications. Circulation. 2015;132(15):1435-1486.
- Lockhart PB, Brennan MT, Thornhill M, et al. Poor oral hygiene as a risk factor for infective endocarditis-related bacteremia. J Am Dent Assoc. 2009;140(10):1238-1244.
- Wilson W, Taubert KA, Gewitz M, et al. Prevention of infective endocarditis: Guidelines from the American Heart Association. Circulation. 2007;116(15):1736-1754.
Luka Susah Sembuh? Bisa Jadi Bukan Karena Diabetes Tapi Karena Hemofilia
19 April 2025
Hemofilia adalah kelainan genetik yang ditandai oleh gangguan mekanisme pembekuan darah akibat kekurangan faktor pembekuan, terutama faktor VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B). Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan bahkan dari luka kecil, dan dalam kasus berat, dapat menyebabkan perdarahan spontan di sendi dan otot.
Read morePromil (Program Hamil) : Apa Saja Yang Dilakukan?
19 April 2025
Infertilitas adalah suatu kondisi gangguan reproduksi yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk hamil bagi pasangan menikah yang sudah berhubungan tanpa kontrasepsi namun belum memiliki keturunan setelah >12 bulan. Infertilitas merupakan kondisi yang memengaruhi sekitar 10–15% pasangan usia reproduktif di seluruh dunia. Program hamil, atau promil, adalah serangkaian upaya medis dan nonmedis yang bertujuan untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, khususnya bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Read morePentingnya Nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
11 April 2025
1000 hari pertama kehidupan, yang mencakup periode sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun, merupakan fase kritis dalam menentukan kesehatan dan perkembangan anak di masa depan. Nutrisi yang cukup dan seimbang dalam periode ini berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta pencegahan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.
Read more